Wellnessantara. Jakarta – Di tengah riuhnya dunia modern yang sering menguras energi tubuh dan jiwa, Indonesia memilih menghadirkan jalan pulang: keseimbangan. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam peluncuran Wonderful Indonesia Wellness 2025 di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025), menegaskan bahwa negeri ini bukan hanya tujuan wisata, melainkan ruang pemulihan.

“Indonesia tidak hanya indah dipandang, tetapi juga menyehatkan, menenangkan, dan menginspirasi,” ujarnya, sembari menekankan bahwa herbal, kuliner sehat, serta pengalaman spiritual kini menjadi pencarian universal.
Indonesia di Panggung Wellness Global
Data Global Wellness Institute (GWI) memperlihatkan potensi yang amat besar. Pada 2023, ekonomi wellness dunia bernilai 6,32 triliun dolar AS, dan Indonesia tercatat menyumbang 56,4 miliar dolar AS—tertinggi di Asia Tenggara. Posisi ini bukan sekadar angka, tetapi juga penanda bahwa nusantara memiliki peran khusus dalam merawat dunia.
Melalui Wonderful Indonesia Wellness 2025 yang akan berlangsung 1–30 November 2025 di Surakarta dan Yogyakarta, Indonesia menghadirkan bukan hanya festival, tetapi sebuah peristiwa budaya: perjumpaan antara tradisi dan kebutuhan modern, antara penyembuhan dan perayaan.
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, Ketua BPPD DI Yogyakarta sekaligus Ketua JCWF 2025, menegaskan bahwa tradisi wellness di tanah Jawa tidak lahir dari sekadar tren global, melainkan dari perjalanan panjang kebudayaan. Bagi masyarakat Jawa, merawat tubuh dan jiwa adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan merawat alam dan tatanan sosial.
Filosofi “Salarasing Urip, Wiraga, Wirasa, Wirama”—kesatuan hidup, raga, rasa, dan irama—menjadi jantung dari praktik wellness yang diwariskan turun-temurun. Ia mengajarkan bahwa tubuh hanyalah pintu masuk menuju kesadaran, rasa adalah jembatan menuju kebijaksanaan, dan irama hidup yang selaras adalah tanda bahwa manusia berdamai dengan dirinya sekaligus semestanya.
Di setiap ritual, ramuan herbal, pijat tradisional, olah gerak, hingga doa yang dilantunkan, terkandung kesadaran bahwa kesehatan sejati tidak bisa dibeli, melainkan dihidupi. Wellness dalam tradisi Jawa adalah laku—sebuah perjalanan batin yang dijalani terus-menerus, bukan sekadar aktivitas sesaat.
Dalam perspektif ini, wellness tidak hanya menjadi sarana penyembuhan personal, tetapi juga sebuah etos kolektif yang menumbuhkan kepedulian sosial dan menjaga kesinambungan lingkungan. Dengan demikian, warisan wellness Nusantara dapat hadir sebagai penawar krisis global: stres yang menumpuk, alienasi yang kian dalam, serta pola hidup serba cepat yang sering menjauhkan manusia dari jati dirinya.
“Indonesia memiliki keunikan karena tradisi wellness kita bukan hasil adaptasi dari luar, tetapi tumbuh dari akar peradaban sendiri. Inilah yang membedakan kita di panggung global,” Tutur: GKR Bendara.
Melalui Wonderful Indonesia Wellness 2025, warisan yang hidup ini tidak hanya dipamerkan sebagai atraksi, melainkan dihadirkan sebagai pengalaman autentik: sebuah undangan untuk kembali pada ritme alami kehidupan, menemukan harmoni, dan memulihkan diri di tengah perjalanan dunia yang terus bergegas. Tutup GKR Bendara(Tyo)