Bantul, Wellnessantara – Industri pariwisata kini bergerak menuju paradigma baru yang menekankan kolaborasi, nilai, dan kesadaran spiritual. Hal ini diungkapkan Sekretaris Umum DPD PUTRI DIY, Agus Budi Rachmanto, saat menjadi pembicara dalam Bimbingan Teknis Pengelolaan Destinasi Wisata di Pendopo Desa Wisata Kalakijo, Pajangan, Bantul, Selasa (12/8/2025).
Agus menjelaskan bahwa sejak dua dekade terakhir, dunia pariwisata mengalami transisi besar dari Zero Point 3 pada tahun 2000, ke Zero Point 4 pada 2010, dan kini berada di Zero Point 5. Menurutnya, perubahan ini bukan sekadar soal teknologi, melainkan perubahan cara pandang dan kesadaran dalam menjalankan bisnis.

“Dulu kita bersaing, sekarang kita harus bersinergi. Kunci sukses ada pada kemampuan berjejaring dan membangun relasi,” tegas Agus.

Foto: Istimewa
Ia mencontohkan kesuksesan platform seperti Gojek dan Traveloka yang mampu menguasai pasar tanpa memiliki aset fisik besar. Kekuatan mereka terletak pada jaringan, teknologi, dan nilai tambah.
Agus menyebut, di era everything connected, keterhubungan tidak hanya terjadi antar perangkat, tetapi juga antar manusia, nilai, dan energi. Pariwisata, katanya, kini tak hanya menjual produk, tetapi juga cerita, makna, dan pengalaman yang menggugah emosional wisatawan.
“Wisatawan tak hanya ingin melihat tempat, tapi juga merasakan keterlibatan emosional. Inilah yang menciptakan meaningful experience,” ujarnya.
Selain aspek materi, Agus mendorong pelaku pariwisata untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan spiritualitas. Ia menilai, mengelola energi dan nilai-nilai batin dapat membuat kerja lebih cerdas dan bermakna.
Agus menegaskan bahwa masa depan pariwisata adalah tentang kebersamaan, menghilangkan ego, dan membangun ekosistem yang saling menguatkan. Transformasi, katanya, harus menyentuh teknologi, pola pikir, dan kesadaran.
“Setiap fase membawa tantangan dan peluang. Jika kita tidak berubah, kita akan tertinggal,” pungkasnya.
Bimtek ini menjadi momen refleksi bagi pelaku pariwisata DIY untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan, sekaligus menguatkan visi bersama menuju pariwisata yang kolaboratif, bermakna, dan berkelanjutan.