Menu

Mode Gelap
Semangat “Greget Rumaket Sinudarsana” Warnai Pembekalan dan Penjurian Dimas Diajeng Jogja 2025 Yoga dan Meditasi “Harmoni Alam dan Jiwa” di Candi Ijo: Menyatu dengan Spiritualitas, Alam, dan Budaya Saat Asma’ul Husna Menyapa Jiwa: Transformasi Spiritual di Golden Shift Masterclass Yogyakarta Seminar GSM: Membuka Cahaya Transformasi Diri Lahir Batin Menuju Hidup Penuh Kedamaian Merdeka Cup 2025: Pacuan Kuda Berpanorama Samudera Hindia, Pesona Sport Tourism Pangandaran Borobudur Menggeliat: Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Jadi Energi Baru

Headline

Transformasi Pariwisata: Kolaborasi, Makna, dan Spiritualitas Jadi Kunci Masa Depan

badge-check


					Pariwisata DIY bertransformasi dari kompetisi menuju kolaborasi sarat makna dan spiritualitas. Agus Budi Rachmanto ungkap kunci sukses masa depan. Foto: Istimewa Perbesar

Pariwisata DIY bertransformasi dari kompetisi menuju kolaborasi sarat makna dan spiritualitas. Agus Budi Rachmanto ungkap kunci sukses masa depan. Foto: Istimewa

Bantul, Wellnessantara – Industri pariwisata kini bergerak menuju paradigma baru yang menekankan kolaborasi, nilai, dan kesadaran spiritual. Hal ini diungkapkan Sekretaris Umum DPD PUTRI DIY, Agus Budi Rachmanto, saat menjadi pembicara dalam Bimbingan Teknis Pengelolaan Destinasi Wisata di Pendopo Desa Wisata Kalakijo, Pajangan, Bantul, Selasa (12/8/2025).

Agus menjelaskan bahwa sejak dua dekade terakhir, dunia pariwisata mengalami transisi besar dari Zero Point 3 pada tahun 2000, ke Zero Point 4 pada 2010, dan kini berada di Zero Point 5. Menurutnya, perubahan ini bukan sekadar soal teknologi, melainkan perubahan cara pandang dan kesadaran dalam menjalankan bisnis.

“Dulu kita bersaing, sekarang kita harus bersinergi. Kunci sukses ada pada kemampuan berjejaring dan membangun relasi,” tegas Agus.

Foto: Istimewa

Ia mencontohkan kesuksesan platform seperti Gojek dan Traveloka yang mampu menguasai pasar tanpa memiliki aset fisik besar. Kekuatan mereka terletak pada jaringan, teknologi, dan nilai tambah.

Agus menyebut, di era everything connected, keterhubungan tidak hanya terjadi antar perangkat, tetapi juga antar manusia, nilai, dan energi. Pariwisata, katanya, kini tak hanya menjual produk, tetapi juga cerita, makna, dan pengalaman yang menggugah emosional wisatawan.

“Wisatawan tak hanya ingin melihat tempat, tapi juga merasakan keterlibatan emosional. Inilah yang menciptakan meaningful experience,” ujarnya.

Selain aspek materi, Agus mendorong pelaku pariwisata untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan spiritualitas. Ia menilai, mengelola energi dan nilai-nilai batin dapat membuat kerja lebih cerdas dan bermakna.

Agus menegaskan bahwa masa depan pariwisata adalah tentang kebersamaan, menghilangkan ego, dan membangun ekosistem yang saling menguatkan. Transformasi, katanya, harus menyentuh teknologi, pola pikir, dan kesadaran.

“Setiap fase membawa tantangan dan peluang. Jika kita tidak berubah, kita akan tertinggal,” pungkasnya.

Bimtek ini menjadi momen refleksi bagi pelaku pariwisata DIY untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan, sekaligus menguatkan visi bersama menuju pariwisata yang kolaboratif, bermakna, dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Taman Embung Sendangtirto Tumbuh Bunga Mekar Tambebuya Filosofi Kehidupan Keindahan Alam

26 September 2025 - 23:09 WIB

Andong Warisan Transpotasi Tempo DuluYang Menjadi Ruang Wellness di Kota Yogyakarta

25 September 2025 - 15:51 WIB

Semangat “Greget Rumaket Sinudarsana” Warnai Pembekalan dan Penjurian Dimas Diajeng Jogja 2025

24 September 2025 - 06:03 WIB

Wonderful Indonesia Wellness 2025 Merawat Dunia Memulihkan Jiwa

18 September 2025 - 10:05 WIB

Tradisi Sedekah Bumi Wanujoyo Lakon Kersna Duta, Harmoni Alam,Dan Wellness Kultural

16 September 2025 - 15:58 WIB

Trending di Pariwisata & Desa Wisata