Menu

Mode Gelap
Semangat “Greget Rumaket Sinudarsana” Warnai Pembekalan dan Penjurian Dimas Diajeng Jogja 2025 Yoga dan Meditasi “Harmoni Alam dan Jiwa” di Candi Ijo: Menyatu dengan Spiritualitas, Alam, dan Budaya Saat Asma’ul Husna Menyapa Jiwa: Transformasi Spiritual di Golden Shift Masterclass Yogyakarta Seminar GSM: Membuka Cahaya Transformasi Diri Lahir Batin Menuju Hidup Penuh Kedamaian Merdeka Cup 2025: Pacuan Kuda Berpanorama Samudera Hindia, Pesona Sport Tourism Pangandaran Borobudur Menggeliat: Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Jadi Energi Baru

Wellness Nusantara

Suwung Keheningan Yang Menghidupkan

badge-check


					Suwung Keheningan Yang Menghidupkan Perbesar

Wellnessanta. Ada saat di mana kata-kata berhenti,pikiran terdiam,dan yang tersisa hanyalah keheningan yang luas.Keheningan itu bukan sekadar sepi…

itulah suwung:
ruang tanpa bentuk, tanpa batas,
namun justru di situlah segala sesuatu berakar.

Dalam suwung, kita belajar melihat diri kita
sebagai cermin dari Sang Sangkan,
asal mula dan tujuan segala hidup.
Cermin yang jernih,
tidak mengikat bayangan yang datang dan pergi,
tetapi tetap bening,
tetap menjadi saksi dari segala pergerakan.

Suwung mengajarkan kita bahwa hidup
bukan sekadar tarikan dan lepasan nafas.
Ia adalah perjalanan pulang,
pulang menuju asal yang sama,
pulang menuju cahaya yang tak pernah padam.

Di sanalah kita memahami,
bahwa sejatinya ada kehidupan dalam kematian,
dan ada kematian dalam kehidupan.
Mati sajroning urip, urip sajroning pati.
Mati dalam hidup: melepaskan ego, nafsu, dan kepalsuan.
Hidup dalam mati: lahirnya cahaya sejati,
yang tak terikat waktu dan raga.

Ketika kita berdiam dalam suwung,
kita merasakan keterhubungan yang dalam.
Bahwa kita tidak pernah terpisah dari dunia.
Bahwa semesta bukanlah sesuatu di luar diri,
melainkan bagian dari denyut batin kita sendiri.

Dari sini kita mengerti,
hidup bukan sekadar menjaga diri,
tetapi juga merawat kehidupan.
Inilah makna hamemayu hayuning bawana:
menjaga keselarasan,
menghiasi dunia dengan kebaikan,
menjadi aliran bening yang menyejukkan,
agar bumi tetap damai,
agar hidup terus berdenyut dalam harmoni.

Dalam suwung, kita menemukan bahwa
asal usul kita adalah cahaya,
dan arah tujuan kita pun adalah cahaya.
Sangkan paraning dumadi:
awal dan akhir yang sama-sama bersemayam dalam Yang Esa.

Suwung bukan kehampaan,
melainkan ruang tempat segalanya berpulang.
Suwung adalah sumber yang tak pernah habis,
memberi, menopang, dan menuntun,
hingga hidup kita menjadi berkah,
bagi diri sendiri,
bagi sesama,
dan bagi jagad raya seluruhnya. Penyaksi Diam dan Cahaya
(Adira)

Baca Lainnya

Hipnoterapi Jalan Sunyi Menyembuhkan Luka Batin Anak Di Era Digital

21 September 2025 - 14:47 WIB

Wonderful Indonesia Wellness 2025 Merawat Dunia Memulihkan Jiwa

18 September 2025 - 10:05 WIB

Yoga Dan Meditasi Harmoni Alam Dan Jiwadi Candi Ijo Menyatu Semesta

17 September 2025 - 22:22 WIB

Jogja Cultural Wellness Festifal JCWF 2025 Weekend#3

16 September 2025 - 19:18 WIB

Menyatu Dalam Hening Menemukan Jati Diri di Kaki Gunung Slamet

3 September 2025 - 16:09 WIB

Trending di Seni Budaya, Musik & Spiritual