Wellnessantara. Dalam sebuah pertunjukan mode jalanan bertajuk Pawirotaman Fashion on the Street, Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) Semarang, Sudarna Suwarsa, menampilkan karya yang bukan sekadar produk estetika, melainkan refleksi dari sebuah filosofi kehidupan. Koleksi yang diangkat kali ini mengusung tema “Layangan”, sebuah simbol sederhana yang menyimpan makna mendalam tentang kebebasan, harapan, dan perjalanan jiwa manusia.

“Layangan bagi saya bukan hanya permainan masa kecil. Ia adalah representasi dari harapan yang kita lepaskan ke langit—tentang mimpi, tentang kebebasan, dan tentang bagaimana kita tetap terkoneksi dengan bumi meski terus bergerak melawan angin,” ujar Sudarna Saat di temui 23/08/2025 di Pandanaran Hotel Yogyakarta
Inspirasi: Dari Pesawat Kertas Menuju Langit Imajinasi
Koleksi ini terinspirasi dari bentuk pesawat kertas—ikon masa kecil yang sarat imajinasi dan keberanian untuk terbang. Pesawat kertas bukan hanya mainan; ia adalah simbol dari pikiran yang tak dibatasi ruang dan waktu, serta semangat untuk mengarungi tantangan hidup, betapa pun rapuhnya kita tampak dari luar.
Dengan pendekatan desain sporty casual yang diberi sentuhan art of beat dramatic—sebuah gaya yang memadukan spontanitas jalanan dengan elemen teatrikal—koleksi ini menciptakan ruang baru bagi ekspresi diri yang bebas namun tetap memiliki makna.
Material: Keseimbangan antara Tradisi dan Dinamika Modern
Dalam lima look yang ditampilkan, Sudarna menggunakan material yang tidak hanya beragam, tetapi juga kaya nilai. Batik—yang menjadi warisan budaya Indonesia—dikombinasikan dengan denim, sebuah simbol dari kebebasan dan kekuatan jalanan. Perpaduan ini bukan hanya soal kontras visual, tetapi juga tentang dialog antara masa lalu dan masa kini.
Detail seperti one line art, potongan geometris, lipatan, boxy cut, hingga harem pants dengan siluet huruf H mencerminkan struktur yang kokoh namun tetap fleksibel, layaknya layangan yang kuat namun lentur mengikuti arah angin. Pemilihan warna navy, biru laut, putih gading, dan terracotta merepresentasikan elemen alam: langit, laut, tanah, dan cahaya—yang secara filosofis membentuk dasar dari well-being atau keseimbangan batin.jelasnya
Pesan: Wellness dalam Ekspresi Diri
Sudarna menyampaikan bahwa dalam setiap busana yang dirancangnya, selalu ada nilai wellness yang ingin dibagikan. “Berpakaian bukan hanya soal estetika, tapi bagaimana kita merasa nyaman dan utuh dengan diri kita sendiri. Setiap potongan dan warna adalah afirmasi—bahwa kita punya ruang untuk menjadi diri sendiri, untuk berbeda, dan untuk tetap seimbang dalam hiruk-pikuk dunia.”
Koleksi ini menyasar pria dan wanita berusia 20 hingga 40 tahun—generasi yang dinamis, berani, dan tidak takut menantang norma. Mereka adalah mereka yang memilih jalan sendiri, namun tetap menghargai akar budaya dan pentingnya kesadaran diri.Paparnya
Dengan “Layangan”, Sudarna Suwarsa tidak hanya menampilkan mode; ia menuliskan puisi visual tentang kehidupan, keseimbangan, dan keberanian untuk terbang setinggi-tingginya—tanpa kehilangan benang yang menyambungkan kita pada bumi tempat berpijak.Pungkas:Sudarna(Tyo)