wellnessantara.com, Mamuju – Festival Sandeq Silumba 2025 kembali memancarkan pesonanya sebagai perayaan budaya maritim Mandar yang sarat makna dan penuh energi kebersamaan. Lebih dari sekadar kompetisi perahu layar, festival ini menjadi simbol identitas, spiritualitas, dan kehormatan masyarakat Sulawesi Barat yang terus bergerak menuju panggung dunia.
Acara yang digelar sepanjang pesisir Polewali Mandar, Majene, hingga Mamuju ini menghadirkan 55 perahu sandeq dengan sekitar 770 pelayar. Semangat para passandeq (julukan bagi pelayar tradisional Mandar)menggambarkan keberanian dan keteguhan hati, sekaligus menjadi wujud kearifan lokal yang berakar pada keberlanjutan dan harmoni dengan alam.

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menyebut bahwa Festival Sandeq Silumba adalah identitas yang harus dijaga, dilestarikan, dan dipromosikan hingga mendunia. Ia menekankan, laut bagi masyarakat Mandar bukan sekadar sumber penghidupan, tetapi juga ruang spiritual yang sakral, tempat ritual adat dijalankan untuk keselamatan dan keseimbangan hidup.

Foto: Dok Kemenpar
“Semangat seperti ini harus kita dukung bersama. Kementerian Pariwisata siap mempromosikan Festival Sandeq Silumba agar bisa dikenal luas, hingga ke kancah global,” ujarnya.
Lebih jauh, Sandeq yang berarti “runcing” melambangkan ketegasan dalam tujuan hidup. Desainnya yang aerodinamis, layar yang terbuka, serta kemampuan melawan angin dengan kecepatan hingga 20 knot menjadi simbol ketangguhan, kelincahan, dan keterbukaan menghadapi tantangan zaman.
Festival ini tidak hanya memperkuat pariwisata bahari Sulawesi Barat, tetapi juga selaras dengan program Pariwisata Naik Kelas yang digagas Kementerian Pariwisata. Arah pengembangan meliputi wisata gastronomi, wellness, dan wisata bahari yang menekankan pemberdayaan masyarakat lokal serta dampak ekonomi berkelanjutan.
Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, optimis festival ini dapat meningkat ke level nasional bahkan internasional. “Kita ingin Festival Sandeq Silumba tidak hanya jadi kebanggaan Mandar, tetapi juga menjadi magnet wisata dunia,” ujarnya.
Tahun ini, tim Berkah Dua Putra berhasil menjadi juara pertama, disusul Sinar Pasific AM di posisi kedua, serta Bintang Maha Putra sebagai juara ketiga. Enam tim terbaik mendapat penghargaan berupa piagam dan hadiah uang tunai sebagai bentuk apresiasi.
Festival Sandeq Silumba adalah bukti nyata bahwa warisan budaya mampu hidup selaras dengan masa depan, menjadi inspirasi global tentang bagaimana tradisi, wellness, dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan. (MD)