Menu

Mode Gelap
Semangat “Greget Rumaket Sinudarsana” Warnai Pembekalan dan Penjurian Dimas Diajeng Jogja 2025 Yoga dan Meditasi “Harmoni Alam dan Jiwa” di Candi Ijo: Menyatu dengan Spiritualitas, Alam, dan Budaya Saat Asma’ul Husna Menyapa Jiwa: Transformasi Spiritual di Golden Shift Masterclass Yogyakarta Seminar GSM: Membuka Cahaya Transformasi Diri Lahir Batin Menuju Hidup Penuh Kedamaian Merdeka Cup 2025: Pacuan Kuda Berpanorama Samudera Hindia, Pesona Sport Tourism Pangandaran Borobudur Menggeliat: Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Jadi Energi Baru

Pariwisata & Desa Wisata

Desa Tommo Bersinar: Ogoh-Ogoh dan Ngaben Massal Jadi Magnet Desa Wisata Mamuju

badge-check


					Desa Tommo di Mamuju siap bersinar sebagai desa wisata berbasis budaya dan spiritual. Tradisi Ogoh-ogoh dan Ngaben massal jadi magnet baru, diperkuat dukungan Wamenpar untuk mewujudkan destinasi berkelanjutan dan harmonis. foto: Dok Kemenpar Perbesar

Desa Tommo di Mamuju siap bersinar sebagai desa wisata berbasis budaya dan spiritual. Tradisi Ogoh-ogoh dan Ngaben massal jadi magnet baru, diperkuat dukungan Wamenpar untuk mewujudkan destinasi berkelanjutan dan harmonis. foto: Dok Kemenpar

wellnessantara.com, Mamuju – Desa Tommo di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, tengah bersiap melangkah lebih jauh menuju status desa wisata andalan. Kunjungan Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, membawa angin segar sekaligus menyalakan optimisme masyarakat bahwa potensi budaya dan spiritual desa ini dapat diolah menjadi daya tarik wisata berkelanjutan.

Masyarakat Desa Tommo menyampaikan aspirasi tentang kebutuhan fasilitas, pelatihan sumber daya manusia, hingga dukungan kelembagaan. Semua itu disambut positif oleh Wamenpar yang menekankan pentingnya gotong royong antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat agar pengembangan desa wisata berjalan harmonis.

Foto: Dok Kemenpar

Desa Tommo sendiri memiliki identitas unik. Berawal dari transmigrasi masyarakat Bali pada 1983, desa ini kini dihuni beragam etnis seperti Bugis, Mandar, Jawa, Sunda, hingga Toraja. Perpaduan tersebut menghadirkan harmoni sosial sekaligus memperkaya khazanah budaya lokal.

Dua tradisi utama menjadi pesona desa: parade Ogoh-ogoh menjelang Nyepi dan Ngaben massal tiga tahunan. Kedua ritual ini telah menarik banyak pengunjung dan berpotensi dikemas menjadi paket wisata spiritual dan budaya yang khas. “Tak perlu jauh ke Bali, cukup ke Tommo untuk merasakan khidmatnya Ngaben,” ujar Wamenpar memberi dorongan penuh.

Selain budaya, Desa Tommo juga memiliki kekuatan pada sektor perkebunan jagung dan potensi koperasi desa. Program ini sejalan dengan Koperasi Merah Putih yang digagas pemerintah sebagai sarana penguatan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat, serta pelestarian budaya dan lingkungan.

Dengan dukungan pemerintah daerah, Desa Tommo diyakini mampu menjadi ikon baru pariwisata Mamuju yang tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menyebarkan energi wellness, harmoni, dan keberlanjutan.(MD)

Baca Lainnya

Taman Embung Sendangtirto Tumbuh Bunga Mekar Tambebuya Filosofi Kehidupan Keindahan Alam

26 September 2025 - 23:09 WIB

Andong Warisan Transpotasi Tempo DuluYang Menjadi Ruang Wellness di Kota Yogyakarta

25 September 2025 - 15:51 WIB

Semangat “Greget Rumaket Sinudarsana” Warnai Pembekalan dan Penjurian Dimas Diajeng Jogja 2025

24 September 2025 - 06:03 WIB

Wonderful Indonesia Wellness 2025 Merawat Dunia Memulihkan Jiwa

18 September 2025 - 10:05 WIB

Tradisi Sedekah Bumi Wanujoyo Lakon Kersna Duta, Harmoni Alam,Dan Wellness Kultural

16 September 2025 - 15:58 WIB

Trending di Pariwisata & Desa Wisata