Wellnessantara.com, Yogyakarta – Hidup yang sehat dan seimbang tidak hanya ditentukan oleh pola makan atau rutinitas olahraga, tetapi juga oleh kejernihan pikiran, kebersihan hati, dan kedamaian batin. Konsep inilah yang ditawarkan Golden Shift Masterclass (GSM) dari AHQ Center Indonesia, sebuah program bimbingan ruhani berbasis Asmaul Husna yang mengajarkan cara sederhana untuk melakukan transformasi diri lahir dan batin.
Menurut Ahda Yamien Pamuji, Pilot Project GSM AHQ Center Indonesia, perubahan hakiki berawal dari pola pikir yang sehat. “Kesadaran pikiran, jiwa, dan hati harus dibangun. Inilah fondasi agar seseorang bisa bertransformasi menjadi pribadi yang damai, tenang, dan berdaya,” ujarnya.


Foto: Dok AHQ
Ahda menambahkan, kehadiran cahaya ilahi (Nuur) menjadi kunci dalam proses penyucian diri. Dengan cahaya inilah energi negatif dalam diri akan larut, digantikan dengan energi positif yang menumbuhkan akhlak mulia, kebahagiaan, dan keseimbangan hidup.
Karena itu, GSM hadir untuk memandu masyarakat menggeser pola pikir negatif menuju positif. Bukan sekadar teori, melainkan pengalaman nyata yang menghadirkan ketenangan, keberdayaan, dan rasa syukur dalam menjalani takdir hidup.
Untuk memperluas manfaatnya, AHQ Center Indonesia menggelar Seminar of Opportunities GSM pada Minggu (31/8/2025) di Riss Hotel Malioboro, Yogyakarta. Seminar ini merupakan angkatan kedua setelah GSM Level 1 sukses digelar sebelumnya. Dengan kontribusi sebesar Rp100 ribu, peserta akan dibimbing langsung oleh Konseptor sekaligus Founder GSM, Gus Salam YS.
“Temukan cahayamu dan ubah takdirmu bersama Asmaul Husna. Seminar ini kami desain agar setiap orang bisa mengalami transformasi lahir-batin yang permanen, bukan perubahan semu,” jelas Ahda yang juga seorang konten kreator.
Kuota peserta terbatas. Registrasi dapat dilakukan melalui tautan bit.ly/gsm-seminar atau menghubungi panitia: Kang Bedjo (0812 2796 7168), Eva Novitasari (0821 3875 6602), dan Nursin (0811 2588 258).
“Semua orang berhak menemukan cahaya hidupnya. Jangan sampai kita tersesat di jalan yang gelap, sebab tujuan akhir manusia adalah kembali ke Sang Pencipta dengan hati yang damai,” pungkas Ahda. (MD)