Menu

Mode Gelap
Semangat “Greget Rumaket Sinudarsana” Warnai Pembekalan dan Penjurian Dimas Diajeng Jogja 2025 Yoga dan Meditasi “Harmoni Alam dan Jiwa” di Candi Ijo: Menyatu dengan Spiritualitas, Alam, dan Budaya Saat Asma’ul Husna Menyapa Jiwa: Transformasi Spiritual di Golden Shift Masterclass Yogyakarta Seminar GSM: Membuka Cahaya Transformasi Diri Lahir Batin Menuju Hidup Penuh Kedamaian Merdeka Cup 2025: Pacuan Kuda Berpanorama Samudera Hindia, Pesona Sport Tourism Pangandaran Borobudur Menggeliat: Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Jadi Energi Baru

Kuliner & Herbal

Jogja Coffee Week#5 Hadir di Loman Park Hotel Angkat Tema Journey

badge-check


					oplus_2 Perbesar

oplus_2

Welnessantara. Dalam rangka perayaan satu dekade gerakan kopi di Yogyakarta Komite Jogja Coffee Week kembali menggelar acara tahunan Jogja Coffee Week yang kelima. Acara ini berlangsung pada 5–7 September 2025 di Loman Park Hotel, dengan mengusung tema besar “Journey”, sebagai bagian dari tema dekade: Indonesia Coffee Showcase

Menurut Rahadi Saptata Abra selaku CEO Jogja Coffee Week#5  pemilihan tema ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Jogja bukan hanya kota pelajar, kota budaya, dan kota wisata, tetapi juga kota dengan jumlah kedai kopi terbanyak di Indonesia, yakni sekitar 3.500 coffee shop.

Kami ingin membangun citra bahwa Yogyakarta layak menjadi etalase kopi Indonesia. Dengan jumlah kedai kopi yang padat, ditambah keberadaan kopi lokal seperti kopi Merapi dan kopi Menoreh, Jogja memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pergerakan kopi nasional,” ujar Rahadi.Rabu:27/08/2025 di Loman Park Hotel Yogyakarta

Salah satu program unggulan dalam acara ini adalah Green Bean Competition, lomba biji kopi hijau dari berbagai daerah di Indonesia. Kompetisi ini digelar lebih awal, yaitu pada 25–27 Agustus, dan diikuti oleh 150 peserta dari seluruh Nusantara. Biji kopi yang mencapai skor di atas 8,5 akan masuk ke dalam proses lelang terbuka pada akhir acara sebagai bentuk apresiasi dan edukasi terhadap kualitas kopi Indonesia.

Kami berharap petani dan pelaku kopi bisa mengetahui nilai sebenarnya dari produk mereka. Dengan skor yang terstandarisasi secara internasional, mereka bisa menentukan harga jual yang lebih adil,” tambahnya.

Selain pameran dan kompetisi, acara ini juga dirancang untuk mendukung pariwisata. Targetnya adalah peningkatan kunjungan wisata ke Yogyakarta sebesar 5–10% selama periode acara.

Dalam kesempatan ini, Rahadi juga menceritakan bagaimana kopi Merapi menarik perhatian Gubernur DIY, yang sempat menemukan menu “Lava Coffee” di sebuah kedai di Rusia. Hal tersebut menjadi motivasi untuk memperluas penanaman kopi di lereng Merapi, termasuk dukungan dari pihak KADIN dan Sultan Ground untuk pengembangan agrowisata kopi.

Jogja Coffee Week kelima menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa kopi bukan hanya soal rasa, tapi juga perjalanan panjang dari hulu ke hilir, dari petani hingga penikmat, dari tanah lokal hingga panggung internasional.Pungkas:Rahadi(Tyo)

Baca Lainnya

Hipnoterapi Jalan Sunyi Menyembuhkan Luka Batin Anak Di Era Digital

21 September 2025 - 14:47 WIB

Wedang Sendang Ayu Filosofi Kehangatan Dan Kesehatan Dari Pasar Ngasem Jogja

21 September 2025 - 02:45 WIB

UMKM Jogja Ramaikan RRI Fest Ekonomi Kerakyatan dan Kebudayaan 2025 Titik Temu

7 September 2025 - 14:10 WIB

Kopi dan Wellness Tourism Sinergi Gaya Hidup Moderen di Yogyakarta

6 September 2025 - 14:00 WIB

Loman Park Hotel Dari Limbah Kopi Menjadi Sabun Alami Ramah Lingkungan

5 September 2025 - 23:25 WIB

Trending di Kuliner & Herbal