Menu

Mode Gelap
Semangat “Greget Rumaket Sinudarsana” Warnai Pembekalan dan Penjurian Dimas Diajeng Jogja 2025 Yoga dan Meditasi “Harmoni Alam dan Jiwa” di Candi Ijo: Menyatu dengan Spiritualitas, Alam, dan Budaya Saat Asma’ul Husna Menyapa Jiwa: Transformasi Spiritual di Golden Shift Masterclass Yogyakarta Seminar GSM: Membuka Cahaya Transformasi Diri Lahir Batin Menuju Hidup Penuh Kedamaian Merdeka Cup 2025: Pacuan Kuda Berpanorama Samudera Hindia, Pesona Sport Tourism Pangandaran Borobudur Menggeliat: Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Jadi Energi Baru

Life Style & Fashion

Finalis Dimas Diajeng Jogja 2025 Hadirkan Energi Segar Untuk Pariwisata Berkelanjutan

badge-check


					Foto: Istimewa Perbesar

Foto: Istimewa

Wellnessantara. Pemilihan Dimas Diajeng Jogja 2025 bukan sekadar kompetisi, melainkan ruang perjumpaan energi muda dengan kearifan lokal. Saat Dinas Pariwisata DIY menggelar Pembekalan dan Penjurian Presentasi Field Program, suasana terasa hangat dan penuh kehidupan. Inilah momen ketika gagasan segar berpadu dengan visi untuk menata pariwisata Yogyakarta secara lebih sehat, harmonis, dan berkelanjutan.

Tema yang diusung, “Greget Rumaket Sinudarsana,” menjadi napas acara ini. Greget adalah semangat yang membangkitkan daya juang, Rumaket menumbuhkan kedekatan dan rasa kebersamaan, sementara Sinudarsana membawa pencerahan batin. Tiga kata ini bukan sekadar filosofi, tetapi menjadi energi penyembuh bagi pariwisata—mendorong keseimbangan antara tradisi, alam, dan modernitas.

Agus Budi Rachmanto, Sekretaris Umum DPD PUTRI DIY, menuturkan bahwa Dimas Diajeng bukan hanya ikon pariwisata. “Mereka adalah agen perubahan, jembatan yang menyatukan budaya adiluhung Yogyakarta dengan tuntutan pariwisata modern yang lebih berkelanjutan,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya membangun ekosistem pariwisata yang ramah lingkungan, inklusif, serta benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat.

Keindahan semakin nyata ketika para finalis menyampaikan ide Field Program mereka. Dari pengembangan desa wisata, kampanye ramah lingkungan, promosi wisata hijau, strategi digital storytelling, hingga pelestarian kuliner tradisional—semuanya memantulkan kesadaran bahwa pariwisata bukan sekadar hiburan, tetapi jalan menuju keseimbangan hidup bersama.

Pemilihan Dimas Diajeng Jogja 2025 pun hadir bukan hanya untuk melahirkan ikon, melainkan juga energi baru: generasi muda yang berperan sebagai komunikator budaya, teladan, sekaligus penyampai pesan kebaikan dari Jogja untuk dunia.

Dengan semangat “Greget Rumaket Sinudarsana,” Yogyakarta tidak hanya merayakan keindahan budaya dan kreativitas, tetapi juga menghadirkan ruang penyembuhan—sebuah perjalanan pariwisata yang menumbuhkan rasa, menyatukan jiwa, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih gemilang.

Baca Lainnya

Sarong Fashion Hack Menyulam Tradisi Merajut Identitas Generasi Muda di JIBB 2025

3 Oktober 2025 - 23:42 WIB

Hari Batik Loman Park Hotel Hardirkan Nuansa Wellness dan Edukasi Membatik Langasung

3 Oktober 2025 - 08:20 WIB

Karya Borobudur Silver Tokoh Arjuna Ksatria Lembut Yang Menjadi Cermin Kehidupan

30 September 2025 - 15:22 WIB

Yoga dan Meditasi “Harmoni Alam dan Jiwa” di Candi Ijo: Menyatu dengan Spiritualitas, Alam, dan Budaya

22 September 2025 - 21:24 WIB

Jogja Menuju Pusat Fashion Dunia Dari Batik ke Panggung Global

10 September 2025 - 15:35 WIB

Trending di Life Style & Fashion